Video Clip, Seberapa Penting?
Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan video clip Green Day, Wake Me Up When September Ends dari YouTube. Beneran, saya belum pernah menyaksikan sebelumnya. Ternyata cukup membuat saya tersentuh. “Romantis banget...”, begitu mungkin kata para kaum Hawa. Iya. Lagunya tidak cukup membuat saya menangis, tetapi setelah menonton vi-clipnya saya jadi teringat seseorang….
Tidak hanya sekali itu, saya juga sering menyajsikan vi-clip yang bias membuat saya tersentuh, bahkan menangis. Yang paling membuat saya benar-benar menangis adalah video klip Ungu, Dengan Nafas-Mu. Coba saja perhatikan baik-baik... hiks hiks hiks......
Memang tidak banya, tetapi sepertinya masih lebih banyak vi-clip yang membuat saya tersentuh dari pada lagunya. Memang jika dihitung-hitung pasti lebih banyak lagunya, itu terjadi karena tidak banyak vi-clip yang sudah saya saksikan, tidak sebanding dengan jumlah lagu yang pernah saya dengar... ribuan, coy...... tetapi kalau kita hitung perbandingannya, pasti persentase keberhasilan lagu menyentuh hati akan lebih banyak jika dibantu oleh visualisasi melalui vi-clip. Setuju, kan? Sebagai contoh ya lagu Ungu tadi. Jika hanya mendengarkan lagunya, saya tidak akan menitikkan air mata. Biasa aja kok. Tetapi hari itu saya benar-benar menangis karena vi-clipnya...........
Jadi, tidak heran kan kalau para sutradara vi-clip menghabiskan biaya besar ’hanya’ untuk sebuah vi-clip? Saya ingat vi-clip Bon Jovi, Everyday yang diambil dari berbagai belahan dunia. Bayangkan, syuting keliling dunia hanya untuk ditampilkan selama tiga menit!!
Tidak hanya sekali itu, saya juga sering menyajsikan vi-clip yang bias membuat saya tersentuh, bahkan menangis. Yang paling membuat saya benar-benar menangis adalah video klip Ungu, Dengan Nafas-Mu. Coba saja perhatikan baik-baik... hiks hiks hiks......
Memang tidak banya, tetapi sepertinya masih lebih banyak vi-clip yang membuat saya tersentuh dari pada lagunya. Memang jika dihitung-hitung pasti lebih banyak lagunya, itu terjadi karena tidak banyak vi-clip yang sudah saya saksikan, tidak sebanding dengan jumlah lagu yang pernah saya dengar... ribuan, coy...... tetapi kalau kita hitung perbandingannya, pasti persentase keberhasilan lagu menyentuh hati akan lebih banyak jika dibantu oleh visualisasi melalui vi-clip. Setuju, kan? Sebagai contoh ya lagu Ungu tadi. Jika hanya mendengarkan lagunya, saya tidak akan menitikkan air mata. Biasa aja kok. Tetapi hari itu saya benar-benar menangis karena vi-clipnya...........
Jadi, tidak heran kan kalau para sutradara vi-clip menghabiskan biaya besar ’hanya’ untuk sebuah vi-clip? Saya ingat vi-clip Bon Jovi, Everyday yang diambil dari berbagai belahan dunia. Bayangkan, syuting keliling dunia hanya untuk ditampilkan selama tiga menit!!